Untuk kali ini saja. Biarkan aku menatap siluet dirimu. Dirimu yang
tersenyum lepas. Walaupun hanya dalam sebuah foto. Biarkan semua perasaan ini
tercurahkan, karena aku akan melepaskan semuanya, tanpa sisa. Dengan begitu, akan
lebih mudah bagiku untuk menghapuskan dan melupakan semuanya. Apabila hal itu
pun ternyata tak berhasil, aku akan berusaha merubahnya. Merubahnya sedemikian
rupa agar tidak berkembang seperti yang tidak seharusnya, karena aku tahu, semua
itu terlarang. Semua itu telah menembus garis-garis aturan. Terlebih lagi, karena
aku tidak ingin melakukan kesalahan yang sama, yang dulu pernah dilakukan oleh orang-orang
yang terpenting bagiku.
Dirimu berbeda. Kenyataan itu akan selalu ada di pikiranku, untuk
meyakinkanku. Kenyataan itu pulalah yang nyaris membuatku terpontang panting.
Kehadiranmu yang sempat menyita perhatianku saat awal pertemuan denganmu, saat
aku belum mengetahui adanya perbedaan yang begitu besar. Perhatianmu yang
selalu membuatku seperti melayang, namun selalu terhempas kembali ketika kau
dan aku dengan atau tanpa sadar mengisyaratkan tanda-tanda perbedaan itu.
Kau dan aku memang berjalan untuk satu tujuan yang sama. Namun, jalur dan
cara yang kau tempuh berbeda denganku. Semua hal itu sudah sangat jelas.
Dipaksakan sama pun, semuanya tidak akan benar. Oleh karena itu, aku akan tetap
pada pilihanku. Aku akan terus berjalan pada hal yang aku yakini benar. Begitu
pula dengan dirimu, tetapi dengan keyakinan yang berbeda.
Bogor, 08 April 2013
(22:02)
0 komentar:
Posting Komentar